Senin, 29 Mei 2017

persebaran makhluk hidup berdasarkan iklim

Nama: Alfian Wicaksono
Npm  : 10516567
Kelas : 1PA08

PERSEBARAN MAKHLUK HIDUP BERDASARKAN IKLIM
pernahkah kita terfikir mengapa persebaran hewan tidak merata di setiap tempat? tentu ada faktor-faktor yang membuat flora dan fauna tidak sama dan merata di berbagai tempat. Faktor tersebut dapat berasal dari alam dan manipulasi manusia. Berikut akan saya jelaskan persebaran flora dan fauna berdasarkan faktor iklim
  • Suhu                                                                                                                                         Salah satu faktor yang berpengaruh dalam persebaran flora dan fauna adalah suhu di suatu tempat. Adapun sumber panas di permukaan bumi berasal dari sinar matahari. Pancaran sinar matahari pada dasarnya dipancarkan secara merata, namun karena ada perbedaan lintang, awan, dan ketinggian menyebabkan suhu menjadi berbeda disetiap tempat. Variasi suhu di suatu tempat memicu flora dan fauna untuk beradaptasi dengan kondisi untuk bertahan hidup. Hanya di tempat yang memiliki suhu udara yang sangat ekstrim yang tidak ditinggali flora dan fauna.

  • Kelembaban Udara                                                                                                                Faktor kelembaban udara merupakan perbandingan antara banyaknya uap air yang terkandung dalam udara. Semakin besar kelembapan udara semakin banyak uap air yang terkandung di dalamnya. Air sangat berperan penting dalam keberlangsungan kehidupan baik flora, fauna dan manusia.
  • Sinar Matahari                                                                                                                         Tumbuhan memerlukan sinar matahari sebagai sumber energi untuk proses fotosintesis. Sinar matahari  dipergunakan untuk mengubah karbondioksida dan air menjadi glukosa dengan membentuk oksigen di atmosfer. Pancaran sinar matahari yang sampai kepermukaan bumi merupakan sumber kehidupan bagi flora dan fauna di wilayah tersebut.
  • Curah hujan                                                                                                                                 Air merupakan kebutuhan pokok bagi keberlangsungan kehidupan flora dan fauna. Sumber air pada kehidupan di darat sangat bergantung dengan hujan. Perbedaan curah hujan tiap-tiap wilayah permukaan bumi menghasilkan karakteristik vegetasi dan juga menyebabkan perbedaan jenis hewan yang mendiaminya. Perlu dipahami karena tumbuhan merupaka produsen atau sumber makanan bagi fauna yang hidup di tempat itu.

·         Angin                                                                                                        

           Untuk tumbuhan, faktor angin berfungsi untuk membentuk CO2 dan memindahkan uap air dan kelembaban dari suatu tempat ke tempat yang lain. Faktor ini juga sangat berperan dalam proses penyerbukan dan penyebaran biji-bijian yang akan menjadi tumbuhan baru.

Berdasarkan kelembapannya, adapun berbagai jenis tumbuhan dapat diklasifikasikan ke dalam empat kelompok utama, yaitu:


a) Xerophyta, yaitu jenis tumbuhan yang sangat tahan terhadap lingkungan hidup yang kering atau gersang (kelembapan udara sangat rendah)

b) Mesophyta, yaitu jenis tumbuhan yang sangat cocok hidup di lingkungan yang lembap

c) Hygrophyta, yaitu jenis tumbuhan yang sangat cocok

hidup di lingkungan yang basah, seperti teratai.


d) Tropophyta, yaitu jenis tumbuhan yang mampu beradaptasi terhadap perubahan musim kemarau dan penghujan. 

Minggu, 28 Mei 2017

perkembangbiakan secara seksual dan aseksual

Nama: Alfian Wicaksono
Npm  : 10516567
Kelas : 1PA08

Perkembangbiakan  Seksual & Aseksual

Reproduksi Seksual ( Generatif )
Reproduksi seksual membutuhkan keterlibatan dua individu, biasanya dari jenis kelamin yang berbeda. Reproduksi manusia normal adalah contoh umum reproduksi seksual. Secara umum, organisme yang lebih kompleks melakukan reproduksi secara seksual, sedangkan organisme yang lebih sederhana, biasanya satu sel, bereproduksi secara aseksual.
Pada reproduksi seksual terjadi persatuan dua macam gamet dari dua individu yang berbeda jenis kelaminnya, sehingga terjadi percampuran materi genetik yang memungkinkan terbentuknya individu baru dengan sifat baru.
Pada organisme tingkat tinggi mempunyai dua macam gamet, gamet jantan atau spermatozoa dan gamet betina atau sel telur, kedua macam gamet tersebut dapat dibedakan baik dari bentuk, ukuran dan kelakuannya, kondisi gamet yang demikian disebut heterogamet.
Peleburan dua macam gamet tersebut disebut singami. Peristiwa singami didahului dengan peristiwa fertilisasi (pembuahan) yaitu pertemuan sperma dengan sel telur.
Pada organiseme sederhana tidak dapat dibedakan gamet jantan dan gamet betina karena keduanya sama, dan disebut isogamet. Bila salah satu lebih besar dari lainnya disebut anisogamet.

Reproduksi Aseksual ( Vegetatif )
Reproduksi Vegetatif adalah cara reproduksi makhluk hidup secara aseksual (tanpa adanya peleburan sel kelamin jantan dan betina). Reproduksi Vegetatif  bisa terjadi secara alami maupun buatan. Dalam reproduksi aseksual, suatu individu dapat melakukan reproduksi tanpa keterlibatan individu lain dari spesies yang sama. Pembelahan sel bakteri menjadi dua sel anak adalah contoh dari reproduksi aseksual. Walaupun demikian, reproduksi aseksual tidak dibatasi kepada organisme bersel satu. Kebanyakan tumbuhan juga memiliki kemampuan untuk melakukan reproduksi aseksual.
Reproduksi aseksual dapat dibagi atas lima jenis, yaitu :

1. Fisi
2. Pembentukan spora
3. Pembentukan tunas
4. Fragmentasi
5. Propagasi vegetatif


1. Fisi
Fisi terjadi pada organisme bersel satu. Pada proses fisi individu terbelah menjadi dua bagian yang sama.

2. Pembentukan spora
Dibentuk di dalam tubuh induknya dengan cara pembelahan sel. Bila kondisi lingkungan baik, maka spora akan berkecambah dan tumbuh menjadi individu baru, spora dihasilkan oleh jamur, lumut, paku, sporozoa (salah satu kelas protozoa) dan kadang-kadang juga dihasilkan oleh bakteri.

3. Pembentukan tunas
Organisme tertentu dapat membentuk tunas, berupa tonjolan kecil yang akan berkembang dan kemudian mempunyai bentuk seperti induknya dengan ukuran kecil. Kemudian tunas ini akan lepas dari induknya dan dapat hidup sebagai individu baru. Pembentukan tunas merupakan ciri khas sel ragi dan Hydra (sejenis Coelenterata).

4. Fragmentasi
Kadang-kadang satu organisme patah menjadi dua bagian atau lebih, kemudian setiap bagian akan tumbuh menjadi individu baru yang sama seperti induknya. Peristiwa fragmentasi bergantung pada kemampuan regenerasi yaitu kemampuan memperbaiki jaringan atau organ yang telah hilang. Fragmentasi terjadi antara lain pada hewan spons (Porifera), cacing pipih, algae berbentuk benang.

5. Propagasi vegetatif
Istilah propagasi vegetatif diberikan untuk reproduksi vegetatif/tumbuhan berbiji. Pada proses propagasi bila bagian tubuh tanaman terpisah maka bagian tersebut akan berkembang menjadi satu/lebih tanaman baru.

Sekian yang dapat saya jelaskan mengenai perkembangbiakan secara seksual dan aseksual semoga bermanfaat dan bisa menambah pengetahuan baru. Terimakasih.

efek rumah kaca

Nama:  Alfian Wicaksono
Npm  : 10516567
Kelas : 1PA08

EFEK RUMAH KACA

Rumah kaca menjadi salah satu faktor yang menjadi penyebab pemanasan globalYang biasa kita dengar adalah penyebab pemanasan global lebih besar dipengaruhi oleh efek rumah kaca.

Apa itu efek rumah kaca ?
Rumah kaca di bangun dengan fungsi menjaga panas sinar matahari di dalam ruangan. Ketika siang hari, panas matahari mampu menembus kaca, sehingga membantu proses asimilasi tumbuhan. Karena dindingnya terbuat dari kaca, maka sisa panas matahari yang di keluarkan ke atmosfer kembali memantul. Hal ini menjadikan suhu udara di dalam rumah tersebut naik dan menghangat. Bahkan radiasi panas matahari ini bergelombang pendek. Selain efek rumah kaca terjadi karena adanya kenaikan konsentrasi gas CO2 serta beberapa gas yang ada di atmosfer bumi. Adanya pembakaran minyak, batu bara, serta bahan bakar organik yang kadarnya berlebih sehingga tidak bisa di serap oleh tumbuhan dan tanah.

Proses Terjadinya Efek Rumah Kaca
Efek rumah kaca sudah tidak asing lagi kita dengar, efek rumah kaca dapat menyebabkan kerusakan pada bumi seperti memberikan dampak akibat kerusakan hutan yang terkena populasi dari efek rumah kaca, menyebarkan polusi di sekitar lingkungan, dan menyebabkan kerugian lain yang diakibatkan oleh efek rumah kaca. Dalam terjadinya efek rumah kaca, melewati beberapa tahapan seperti : Awalnya cahaya dari matahari yang keluar di pantulkan oleh dinding kaca, kemudian kembali ke angkasa. Beberapa sinarnya di serap oleh bumi yang nantinya berwujud sinar inframerah. Di dalam efek rumah kaca, terdapat gas kaca yang keluar dan membentuk lapisan yang menyelimuti bumi. Gas kaca ini berupa CO2 (karbon dioksida), metana, NOx (nitrogen dioksida), serta beberapa gas lainnya yang merupakan reaksi alamiah industri. Jika gas efek rumah kaca ini terlepas, maka partikelnya mampu naik sampai lapisan troposfer lalu membentuk lapisan yang menyelimuti bumi.
Bumi sendiri di lapisi oleh selimut yang di namakan lapisan atmosfer. Dengan adanya gas rumah kaca, akan ada partikel yang melayang di antara bumi dan lapisan atmosfer tersebut. Hal ini menyebabkan panas bumi memantul dari panas bumi yang harusnya di bawa keluar, namun panas bumi kembali masuk. Sehingga suhu bumi naik dan akhirnya menghangat. Adanya efek rumah kaca yang memantulkan panas kembali ke bumi memang menaikan suhu di dalam bumi. Pada awalnya bumi hanya menghangat saja. Namun jika terus berlanjut, bumi bukan hanya menghangat tapi juga memanas yang sifatnya mengglobal.

Akibat Dari Efek Rumah Kaca
Menggunakan rumah kaca memang sangat membantu tanaman untuk melakukan asimilasi. Sayangnya bangunan kaca yang di fungsikan untuk memantulkan panas ke dalam rumah membawa efek alamiah. Bahkan secara langsung akan mempengaruhi perubahan suhu di bumi serta pemanasan yang sifatnya mengglobal.
Global warming juga berakibat pada beberapa sektor, yakni :
  • Kenaikan permukaan air laut
  • Perubahan cuaca yang ekstrem
  • Hasil pertanian menurun
  • Mencairnya gletser
  • Kepunahan beberapa jenis hewan
Sekian penjelasan dari saya mengenai proses terjadinya efek rumah kaca yang menyebabkan pemanasan global, semoga penjelasannya bisa bermanfaat dan menambah wawasan kalian semua. Terimakasih.